Bisnis dan Harga Photo Copy

2 comments

Menentukan harga photo copy per lembar. Usaha identik dengan keuntungan dengan salah satu penentunya yaitu harga jual. Tentu mudah untuk menentukan harga bagi sebuah usaha bidang retailer. Dari harga beli, estimasi biaya yang terkait sudah bisa dibayangkan berapa harga jual yang pantas untuk produk tersebut. Bagaimana dengan bisnis photo copy?

Sebelum memulai usaha jasa penggandaan dokumen ini, pilih lokasi yang dekat dengan aktivitas yang berhubungan dengan dokumen. Misalnya: membuka usaha Photo Copy di dekat sekolah, kampus atau perkantoran. Langkah awal ini dapat memudahkan dalam meraih pangsa pasar.

Lantas tentukan harga Photo Copy untuk tiap lembarnya. Beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam penentuan harga per lembar jasa photo copy:
- Pertimbangkan seberapa jauh lokasi tempat Anda belanja. hal ini mempengaruhi biaya transport yang Anda keluarkan.
- Harga pokok kertas perlembarnya. Dihitung dengan harga per rim dibagi 500. Misal untuk harga kertas Rp 35.000,- per rim, harga perlembar Rp 35.000/500 lembar atau sama dengan Rp 70,-.
- Harga tinta yang dipergunakan. Misalnya saja tinta harganya Rp 150.000,-/Kg, dan toner dalam 1 Kg bisa digunakan untuk 10.000 lembar, maka biaya untuk tinta Rp. 15,- per lembar.
- Biaya listrik. Misalnya tagihan listrik Rp. 300.000,- dalam satu bulan dengan jumlah lembar Photo Copy sebanyak 75.000 copy, maka Rp 300.000 / 75.000 per lembar= Rp 4,- per lembar.
- Biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja tergantung kebijakan Anda dengan berbagai pertimbangan tentunya. Anggap saja untuk tenaga kerja menghabiskan dana sebesar Rp 1.000.000,- per bulandan maka perhitungannya : Rp 1.000.000 / 75.000 per lembar = Rp. 13,4- per lembar.
- Biaya penyusutan mesin. Biaya penyusutan secara mudah adalah pengalokasian harga perolehan mesin ke dalam umur ekonomis karena sebuah mesin tidak selamanya dapat diambil manfaatnya. Optimalnya mesin bekas bisa digunakan selama 3 tahun. Atau jika mesin baru kisaran 10 tahun. Misalkan saja mesin photo copy yang digunakan adalah bekas seharga Rp 15.000.000,- maka biaya penyusutan diperhitungkan sebesar Rp 15.000.000,- /36 bulan / 75.000 lembar = Rp 5,6,- per lembar.

Total untuk semua biaya per lembar produksi jasa photo copy sebesar Rp 70 + Rp 15 + Rp 4 + Rp 13,4 + Rp 5,6 = Rp 108,-. Sejumlah Rp 108,- merupakan biaya variabel, atau biaya per lembar, atau biasa umumnya orang menyebut modal untuk per lembar jasa photo copy.

Untuk menentukan berapa harga yang pantas untuk menjual jasa photo copy, diperhatikan juga ongkos servis yang biasanya rutin dikeluarkan meski tidak sama jumlahnya, biaya sewa tempat jika belum menjadi milik sendiri, kesalahan memfotokopi karena human error ataupun kerusakan mesin.

Silakan menghitung harga photo copy per lembarnya yang sekiranya pantas, namun jangan terlalu terfokus pada perhitungan yang mengakibatkan gagal sebelum memulai. Yang penting niat, pilih lokasi strategis sesuai pangsa pasar, ketekunan, dan yang paling utama adalah MEMULAI. Bisnis yang paling MENJANJIKAN adalah yang DIKERJAKAN.

Pelemsewu, 12:10, 14 November 2011
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

  1. nice...bisa nambah ilmu dan informasi nih..
    oya boleh tuker link?ini link saya
    http://blog.umy.ac.id/ghea
    kalo sudah dipasang tlg dikabari yah..thx

    ReplyDelete
  2. terima kasih ghea atas kunjungannya..sesegera mungkin kita beri kabar :D

    ReplyDelete

Total Tayangan Laman

Contact

Name

Email *

Message *